Tuesday, April 19, 2011

Klik!

Klik!
Kamera baru, yang baru dipakai kala masih baru
Klik!
Memotret bunga sepatu
Klik!
Mengabadikan bunga sepatu
klik!
Lagi2 merekam bunga sepatu

dan Klik!
belum terdengar lagi

Friday, April 15, 2011

Belajar Tidak Punya Masa Lampau

Kearifan adalah sesuatu yang harus ditemukan oleh setiap orang, dan itu bukan hasil dari pengetahuan. Pengetahuan dan kearifan tidak dapat berjalan bersama-sama. Kearifan datang apabila terdapat pengenalan-diri yang matang. Tanpa mengenal diri sendiri, tidak mungkin ada ketertiban, dan oleh karena itu tidak ada kebajikan.

Nah, belajar tentang diri sendiri, dan mengumpulkan pengetahuan tentang diri sendiri, adalah dua hal yang berbeda. ... Batin yang mengumpulkan pengetahuan tidak pernah belajar. Yang dilakukannya adalah ini: Ia mengumpulkan bagi dirinya sendiri informasi, pengalaman sebagai pengetahuan, dan dari latar belakang apa yang telah dikumpulkannya, ia mengalami, ia belajar; dan oleh karena itu ia tidak pernah sungguh-sungguh belajar, tetapi selamanya mengetahui, memperoleh.

Belajar adalah selalu pada masa kini yang aktif; ia tidak punya masa lampau. Pada saat Anda berkata kepada diri sendiri, “Saya telah belajar,” itu telah menjadi pengetahuan, dan dari latar belakang pengetahuan itu Anda dapat menimbun, menerjemahkan, tetapi Anda tidak dapat belajar lebih jauh. Hanya batin yang tidak memperoleh, melainkan selalu belajar—hanya batin seperti itu dapat memahami seluruh entitas yang kita namakan ‘aku’, diri. Saya harus mengenal diri sendiri, strukturnya, hakikatnya, makna entitas ini secara total; tetapi saya tidak dapat melakukannya dengan terbebani pengetahuan terdahulu, dengan pengalaman terdahulu, atau dengan batin yang terkondisi, oleh karena kalau begitu saya tidak belajar. Saya hanyalah menafsirkan, menerjemahkan, memandang dengan mata yang telah kabur oleh masa lampau.

sumber : Mutiara Kehidupan (13 Januari) - J.Krishnamurti

Friday, April 08, 2011

Bebas dari Ketakutan

sumber : Mutiara Kehidupan (22 Maret) - J.Krishnamurti

Mungkinkah bagi batin untuk mengosongkan dirinya sama sekali dari ketakutan? Ketakutan macam apa pun menghasilkan ilusi; ketakutan membuat batin tumpul, dangkal. Bila terdapat ketakutan, jelas tidak ada kebebasan, dan tanpa kebebasan tidak ada cinta sama sekali. Dan kebanyakan dari kita mempunyai salah satu bentuk ketakutan; takut akan kegelapan, takut akan opini masyarakat, takut akan ular, takut akan nyeri tubuh, takut akan hari tua, takut akan kematian. Kita punya lusinan ketakutan. Dan mungkinkah untuk bebas sama sekali dari ketakutan?

Kita bisa melihat apa yang dilakukan ketakutan terhadap masing-masing dari kita. Ketakutan membuat kita berbohong; ketakutan merusak kita dalam berbagai hal; ketakutan membuat batin tumpul, dangkal. Ada sudut-sudut gelap dalam batin yang tidak boleh diselidiki dan diungkapkan selama kita takut. Melindungi-diri secara fisik, dorongan instinktif untuk menjauh dari ular berbisa, untuk mundur dari tepi jurang, untuk mencegah agar tidak terpeleset di depan trem listrik, dan sebagainya, adalah waras, normal, sehat. Tetapi saya mempertanyakan tentang melindungi-diri secara psikologis, yang membuat orang takut akan penyakit, akan kematian, akan musuh. Bila kita mencari pemenuhan dalam bentuk apa pun, entah dengan melukis, melalui musik, melalui hubungan, atau apa pun keinginan Anda, selalu ada ketakutan. Jadi, yang penting adalah sadar akan seluruh proses diri ini, mengamati, mempelajarinya, dan bukan bertanya bagaimana cara melenyapkan ketakutan. Bila Anda hanya sekadar ingin melenyapkan ketakutan, Anda akan menemukan cara-cara melarikan diri darinya, dan dengan demikian tidak pernah ada kebebasan dari ketakutan.

Monday, April 04, 2011

Tusut Knit dengan Jarum Tunisian

Iseng nyari2 tusukan selain yg simple untuk jarum tunisian, dan nemu tusuk knit, di sarung hp ini perhatikan penutupnya. Mirip banget y dengan rajut. Klo mencari di google silakan ketik dengan keyword 'Tunisian Crochet - Knit Stitch'.