Monday, November 13, 2006

Sengganen

Masih jelas dalam ingatan-ku... saat pertama kali di ajak ke ladang, aku langsung jatuh hati melihatnya. "Itu sengganen", kata Bapak.
Kemanapun mata memandang, aku terpaku akan bunga unggu indahnya. Ia selalu melengkapi ujung batangnya yg kecil, daunnya yg kasar, dan tak peduli masih dekat dengan tanah atau pun sudah menjulang tinggi.
Sungguh menakjubkan!
Lebih menyenangkan menyaksikan keelokannya di musim kemarau. Di antara kekeringan, kegersangan, dan tumpukan dedaunan, ia menjadi penyejuk kegerahan.

Aku iri melihatnya..
Aku ingin sepertinya..
tak peduli muda atau sudah tua..
tak peduli musim hujan atau pun musim kemarau..
akan selalu berbunga..
mewarnai kehidupan ini..

No comments: