Tanpa hubungan, tak ada eksistensi; eksis berarti berhubungan.
...Kebanyakan dari kita tampaknya tidak menyadari ini—bahwa dunia adalah hubungan saya dengan orang lain, satu atau banyak.
Masalah saya adalah masalah hubungan.
Apa adanya diri saya, itulah yang saya proyeksikan, dan jelas jika saya tidak memahami diri saya, seluruh hubungan akan kacau, dalam lingkaran yang makin melebar. Jadi, hubungan menjadi luar biasa penting, bukan di kalangan khalayak ramai, orang banyak, melainkan di dalam dunia keluarga saya dan sahabat-sahabat saya, betapa pun terbatasnya; hubungan dengan istri saya, anak-anak saya, tetangga saya.
Di dalam dunia organisasi-organisasi raksasa, mobilisasi manusia besar-besaran, perpindahan massal, kita takut bertindak dalam skala kecil; kita takut menjadi orang kecil yang membersihkan sepetak tanah sendiri.
Kita berkata kepada diri sendiri, “Apa yang bisa saya lakukan sendirian? Saya harus masuk ke dalam gerakan massal untuk dapat melakukan reformasi.”
Sebaliknya, revolusi sejati bukanlah melalui gerakan massal, melainkan melalui penilaian batiniah terhadap hubungan—hanya itulah reformasi yang sejati, revolusi yang radikal, terus-menerus.
Kita takut mulai dengan skala kecil.
Oleh karena masalahnya begitu besar, kita berpikir kita perlu menghadapinya dengan banyak orang, dengan organisasi raksasa, dengan gerakan massal.
Jelas, kita harus mulai menggarap masalahnya dalam skala kecil, dan skala kecil itu adalah “saya” dan “Anda”.
Bila saya memahami diri saya sendiri, saya memahami Anda, dan dari pemahaman itu datanglah cinta.
Cinta adalah mata rantai yang hilang; tidak ada kasih sayang, tidak ada kehangatan dalam hubungan; dan oleh karena kita tidak punya cinta itu, kelembutan itu, kemurahan itu, pengampunan di dalam hubungan, maka kita melarikan diri ke dalam tindakan massal, yang menghasilkan kekacauan lebih banyak, kesengsaraan lebih banyak.
Kita mengisi hati kita dengan cetak-biru reformasi dunia, dan tidak memandang faktor penyelesai yang satu, yakni cinta.
sumber : Mutiara (Buku) Kehidupan - J. Krishnamurti, 19 Maret
No comments:
Post a Comment