Menjadi korban penipuan sungguh tidak mengenakkan dan aku baru saja mengalami-nya. Tertipu oleh 2 orang sales kanopi, uff. Sebetulnya ini bukan murni kesalahan mereka, karena aku yang berusaha untuk mempercayai mereka walo cuman bermodalkan 30% alias dah siap untuk ditipu. Tapi tetep aja, se-siap2-nya untuk ditipu, saat itu terjadi muncul juga perasaan kecewa yang amat sangat. Hm, pengalaman memang guru yang paling berharga.
Kronologisnya begini, gara2 kesalahan-ku menebang pohon di depan rumah, rumah jadi panas sepanas2-nya apalagi cat rumah-nya yang serba putih wis makin kinclong aja. Hari Selasa, tgl 16 Maret kmaren pas libur Nyepi.. datanglah 2 orang menawarkan jasa pembuatan kanopi. Karena memang butuh, yo wis dibolak-balik lah itu brosur + tawar menawar. Ga minat beli sih karena ngliat mereka sepintas, mereka bukan tipe orang yang bisa dipercaya.. jadi nawar-nya asal aja, eh kok ya sales 1-nya ngotot supaya deal. Yo wis akhirnya sepakat d pesen kanopi ke mereka + DP 500 ribu. O iya tanggal pemasangan 28 Maret.
4 hari sebelum tanggal pemasangan, ada telpon + bilang klo mereka kurang dana, jadi minta tambahan uang... aku ngotot ga mau karena ga sempat ngecek ada ga-nya bengkel las itu dan harusnya yang minta tambahan modal, bengkel-nya bukan? Malam-nya kok y kepikiran, antara pengen ngebatalin pesanan dengan mengiklaskan uang DP vs ngasih aja apa yg mereka minta kan kasihan juga klo memang betulan gitu. Akhirnya perdebatan di menangkan alternatif ke-2. "Yo wis klo mereka nanti minta lagi aku akan kasih". Tanggal 27, mereka telpon lagi.. dan aku pun mengiyakan walo agak ragu. Diantara keraguan, aku mencoba untuk mempercayai mereka dan ingin membuktikan kebenaran-nya.
Hm, dan begitulah.. tanggal 28, ditunggu2 sampai malam pun tidak muncul juga. Dari 4 nomor yang ada, yang bisa dihubungi tinggal 1, bengkel las-nya. Kata-nya sales itu pulang kampung karena anak-nya sakit. Dan kmaren, keempat2nya tidak bisa dihubungi sama sekali... oh no...
Terlalu bodoh, begitu mempercayai orang... seperti kata bang napi "waspadalah.. waspadalah!"
No comments:
Post a Comment