sumber : Mutiara Kehidupan (22 Maret) - J.Krishnamurti
Mungkinkah bagi batin untuk mengosongkan dirinya sama sekali dari ketakutan? Ketakutan macam apa pun menghasilkan ilusi; ketakutan membuat batin tumpul, dangkal. Bila terdapat ketakutan, jelas tidak ada kebebasan, dan tanpa kebebasan tidak ada cinta sama sekali. Dan kebanyakan dari kita mempunyai salah satu bentuk ketakutan; takut akan kegelapan, takut akan opini masyarakat, takut akan ular, takut akan nyeri tubuh, takut akan hari tua, takut akan kematian. Kita punya lusinan ketakutan. Dan mungkinkah untuk bebas sama sekali dari ketakutan?
Kita bisa melihat apa yang dilakukan ketakutan terhadap masing-masing dari kita. Ketakutan membuat kita berbohong; ketakutan merusak kita dalam berbagai hal; ketakutan membuat batin tumpul, dangkal. Ada sudut-sudut gelap dalam batin yang tidak boleh diselidiki dan diungkapkan selama kita takut. Melindungi-diri secara fisik, dorongan instinktif untuk menjauh dari ular berbisa, untuk mundur dari tepi jurang, untuk mencegah agar tidak terpeleset di depan trem listrik, dan sebagainya, adalah waras, normal, sehat. Tetapi saya mempertanyakan tentang melindungi-diri secara psikologis, yang membuat orang takut akan penyakit, akan kematian, akan musuh. Bila kita mencari pemenuhan dalam bentuk apa pun, entah dengan melukis, melalui musik, melalui hubungan, atau apa pun keinginan Anda, selalu ada ketakutan. Jadi, yang penting adalah sadar akan seluruh proses diri ini, mengamati, mempelajarinya, dan bukan bertanya bagaimana cara melenyapkan ketakutan. Bila Anda hanya sekadar ingin melenyapkan ketakutan, Anda akan menemukan cara-cara melarikan diri darinya, dan dengan demikian tidak pernah ada kebebasan dari ketakutan.
No comments:
Post a Comment