Namanya Dina, umur 13 tahun, anak ke-3 dari 5 bersaudara. Berkulit hitam, berwajah manies. Datang bersama Tini (=yang masakin kita di kantor) setelah lebaran dari Karanganyar Jawa Tengah. 2 minggu hampir berlalu, Dina tetap tinggal.
Penasaran iseng tanya2
"Umurmu berapa Din?"
"13 mba"
"Ga sekolah?"
"Ga mba, mo bantuin bapak"
"Lho, terakhir kelas berapa"
"Lulus SD kmaren mba"
"Hm, ga nerusin SMP?"
"Ga ada biaya mba, kasian bapak, harus ngehidupin 8 orang (=5 anak+istri+mantu+cucu), sendirian"
"Klo ada yg nge-biayai?"
"Ga mba, males, aku paling ga pinter di antara sodara2ku, yang lain rengking2 lho mba"
"Beneran ga mau? Sayang lho Din, nanti nyesel lho?"
"Ga mba, ga bakal nyesel dah mantep kok"
"Terus, mo ngapain?"
"Besok klo Ibu (=yang masakin kita juga, sekarang lagi cuti sebulan mo mantu) datang, dijemput bude mba"
"Bude buka usaha?"
"Iya mba, jualan mie ayam"
"Hah, jadi mending jual mie ayam daripada sekolah Din?"
"He3 ya ga sih mba, sebenernya mending sekolah"
...............
Keinginan sekolah terkaburkan dengan keinginan meringankan beban orang tua. Haruskah menjadi korban begitu?
Tuesday, October 21, 2008
Tuesday, October 14, 2008
Tangkuban Perahu
Libur kmaren ke tangkuban (=ikut kemping, kurang kerjaan banget ya)
Di sini, uang 50 melayang percuma, biasa lupa.. kan beli patung 1 set, nah pas ke kawah kecil karena mo motret2 diletakkin tuh bungkusan.. inget2 pas turun.. dibela2in lari2 ke warung (sempet mampir makan pop mie) ga ketemu, ya jelas aja ya wong ketinggalan dimana nyarinya kemana.
Sejauh mata memandang, nemunya orang pacaran.. jadi oleh2nya foto ini.. bagus ya.. sayang cowoknya pegang rokok.
Di sini, uang 50 melayang percuma, biasa lupa.. kan beli patung 1 set, nah pas ke kawah kecil karena mo motret2 diletakkin tuh bungkusan.. inget2 pas turun.. dibela2in lari2 ke warung (sempet mampir makan pop mie) ga ketemu, ya jelas aja ya wong ketinggalan dimana nyarinya kemana.
Sejauh mata memandang, nemunya orang pacaran.. jadi oleh2nya foto ini.. bagus ya.. sayang cowoknya pegang rokok.
Monday, October 13, 2008
Kursus Jahit di Singer Harmoni
boleh tahu kontak atau alamat lengkapnya kursus jahit Singer di harmoni? soalnya temenku ada yg butuh. Thanks
Alamat : Jl. Majapahit No. 2A (Harmoni)
klo dari Abdul Muis ato Medan Merdeka Barat, letaknya di kiri jalan pas lampu merah perempatan Harmoni.
Telp. : 3813878, 3458136
Ibu Guru : Bu Salma dan Bu Ras
Biaya/bulan :
1 x pertemuan : 150 ribu
2 x pertemuan : 200 ribu
Tiap kali pertemuan lamanya 3 jam.
O iya bisa juga lebih dari 2x pertemuan cuman ga inget harganya berapa.
Metode-nya : teori dulu baru praktek.
Pertama pakaian dewasa (wanita) serba 2 buatnya: atasan 2, rok 2, gaun 2, kebaya 2
terus lanjut ke pakaian anak2, setelah itu bikin gaun lagi baru celana panjang, abis itu? hm.. mungkin ada lagi ato tinggal ujian kali ya? (untuk lebih jelas-nya hub. langsung aja ya ho3)
Selain jahit, ada juga kursus bordir dengan biaya yg sama.
Waduh, dibayar berapa ya.. promosiin gini..
Gimana klo kursus di tempat lain? em, ga sempet survey..
tapi kata temen yg pernah kursus di Yuliana (Y ato J ya?), di sana jauh lebih mahal..
dan kata temen yg tinggal di Purworejo dan Surabaya, di sana jauh lebih murah..
Alamat : Jl. Majapahit No. 2A (Harmoni)
klo dari Abdul Muis ato Medan Merdeka Barat, letaknya di kiri jalan pas lampu merah perempatan Harmoni.
Telp. : 3813878, 3458136
Ibu Guru : Bu Salma dan Bu Ras
Biaya/bulan :
1 x pertemuan : 150 ribu
2 x pertemuan : 200 ribu
Tiap kali pertemuan lamanya 3 jam.
O iya bisa juga lebih dari 2x pertemuan cuman ga inget harganya berapa.
Metode-nya : teori dulu baru praktek.
Pertama pakaian dewasa (wanita) serba 2 buatnya: atasan 2, rok 2, gaun 2, kebaya 2
terus lanjut ke pakaian anak2, setelah itu bikin gaun lagi baru celana panjang, abis itu? hm.. mungkin ada lagi ato tinggal ujian kali ya? (untuk lebih jelas-nya hub. langsung aja ya ho3)
Selain jahit, ada juga kursus bordir dengan biaya yg sama.
Waduh, dibayar berapa ya.. promosiin gini..
Gimana klo kursus di tempat lain? em, ga sempet survey..
tapi kata temen yg pernah kursus di Yuliana (Y ato J ya?), di sana jauh lebih mahal..
dan kata temen yg tinggal di Purworejo dan Surabaya, di sana jauh lebih murah..
Friday, October 10, 2008
Surat Cinta di Hari Rabu
Karangan Jason F. Wright.
Romantis banget... hal rutin yang dilakukan Jack sejak ia menikah tanggal 16 Juni 1948 yang jatuh pada hari Rabu, yaitu menulis surat untuk Laurel istrinya di hari pernikahan (=Rabu) sampai maut menjemput mereka tanggal 13 April 1988.
Mari berhitung...
Mereka menikah selama 39 tahun 10 bulan, dibuletin 40 th d biar gampang = 40 * 52 = 2.080
Tiap tahun sisa 1 hari klo tahun kabisat 2 hari = 52 + 10 = 62
Karena dilebihin 2 bulan dianggap pas aja ya.. jadi kurang lebih ada 2.080 surat.
Surat2 itu ditemukan dan dibaca oleh anak2 mereka, Matthew, Malcolm, dan Samanta dalam masa berkabung (=Jack dan Laurel meninggal pada hari yg sama).
Mabok, mabok d baca surat segitu banyak.
Dari semua itu, terungkaplah rahasia keluarga yang tersimpan rapi berpuluh2 tahun lamanya.
Yup, kenyataan seburuk apapun tetap membawa kebaikan.
Wahh habis baca Misteri Soliter baca buku ini, seger juga...
Romantis banget... hal rutin yang dilakukan Jack sejak ia menikah tanggal 16 Juni 1948 yang jatuh pada hari Rabu, yaitu menulis surat untuk Laurel istrinya di hari pernikahan (=Rabu) sampai maut menjemput mereka tanggal 13 April 1988.
Mari berhitung...
Mereka menikah selama 39 tahun 10 bulan, dibuletin 40 th d biar gampang = 40 * 52 = 2.080
Tiap tahun sisa 1 hari klo tahun kabisat 2 hari = 52 + 10 = 62
Karena dilebihin 2 bulan dianggap pas aja ya.. jadi kurang lebih ada 2.080 surat.
Surat2 itu ditemukan dan dibaca oleh anak2 mereka, Matthew, Malcolm, dan Samanta dalam masa berkabung (=Jack dan Laurel meninggal pada hari yg sama).
Mabok, mabok d baca surat segitu banyak.
Dari semua itu, terungkaplah rahasia keluarga yang tersimpan rapi berpuluh2 tahun lamanya.
Yup, kenyataan seburuk apapun tetap membawa kebaikan.
Wahh habis baca Misteri Soliter baca buku ini, seger juga...
Wednesday, October 08, 2008
Misteri Soliter -- Jostein Gaarden
Cerita keluarga bercampur filsafat.
Tentang ayah dan anak (Hans Thomas) yg melakukan perjalanan dari Arendal untuk mencari istri atau bunda yang tersesat di dunia mode Athena.
Sosok Ayah, yg suka minuman keras tapi gemar berfilosofi dan pengoleksi joker..
kemudian Hans Thomas yg selalu membaca nama kota ato tempat dengan cara terbalik dari belakang ke depan, misalnya Roma jadi Amor.. juga buku mungil 'Soda Pelangi dan Pulau Ajaib' dari Tukang Roti Tua di Dorf yang dibaca dengan kaca pembesar ... semua di kemas jadi satu, dan dengan akhir yang sama.. keren.
Kalimat favorit-ku..
"Setiap pagi kalian pergi kerja, tetapi kalian belum betul2 bangun. Tentu saja kalian melihat matahari dan bulan, bintang2 di langit dan segala sesuatu yg bergerak, tetapi kalian belum sunguh2 melihat semuanya. Berbeda dengan Joker, karena ia ada di dunia ini dengan sebuah cacat : ia melihat terlalu dalam dan terlalu banyak" (hal 336)
Yup, betul sekali.. kita terlalu terbiasa... dengan sekeliling kita, dan sering kali lupa bahwa kita 'hidup' untuk merasakan hal2 baru setiap saat... sehingga kita tidak bersyukur untuk nafas kehidupan dan keberadaan kita. Tentu bukan asal ada, karena kita ada untuk saling melengkapi.. saling memberi warna.. apapun itu.
Tentang ayah dan anak (Hans Thomas) yg melakukan perjalanan dari Arendal untuk mencari istri atau bunda yang tersesat di dunia mode Athena.
Sosok Ayah, yg suka minuman keras tapi gemar berfilosofi dan pengoleksi joker..
kemudian Hans Thomas yg selalu membaca nama kota ato tempat dengan cara terbalik dari belakang ke depan, misalnya Roma jadi Amor.. juga buku mungil 'Soda Pelangi dan Pulau Ajaib' dari Tukang Roti Tua di Dorf yang dibaca dengan kaca pembesar ... semua di kemas jadi satu, dan dengan akhir yang sama.. keren.
Kalimat favorit-ku..
"Setiap pagi kalian pergi kerja, tetapi kalian belum betul2 bangun. Tentu saja kalian melihat matahari dan bulan, bintang2 di langit dan segala sesuatu yg bergerak, tetapi kalian belum sunguh2 melihat semuanya. Berbeda dengan Joker, karena ia ada di dunia ini dengan sebuah cacat : ia melihat terlalu dalam dan terlalu banyak" (hal 336)
Yup, betul sekali.. kita terlalu terbiasa... dengan sekeliling kita, dan sering kali lupa bahwa kita 'hidup' untuk merasakan hal2 baru setiap saat... sehingga kita tidak bersyukur untuk nafas kehidupan dan keberadaan kita. Tentu bukan asal ada, karena kita ada untuk saling melengkapi.. saling memberi warna.. apapun itu.
Subscribe to:
Posts (Atom)